Makanan Jangkrik Di Alam Liar

Makanan Jangkrik Di Alam Liar

Daun Binahong – Makanan yang disukai jangkrik liar yang makin sulit ditemukan

Daun binahong memang semakin jarang ditemukan di era sekarang. Namun di daerah pedesaan yang asri ataupun hutan yang rimbun, masih sering dijumpai keberadaan daun ini.

Daun binahong memiliki segudang manfaat yang bisa dimanfaatkan. Daun ini dikenal sebagai bahan baku pengobatan herbal untuk segala macam penyakit. Hal ini juga bisa didapatkan oleh jangkrik liar dengan mengkonsumsinya.

Daun dan Batang Pepaya – Makanan kesukaan jangkrik liar yang harganya murah

Jangkrik liar juga sangat menyukai daun pepaya dan kadangkala juga batang pepaya. Batang pepaya memiliki kandungan serat tinggi namun kadar airnya rendah.

Hal ini akan membuat jangkrik lebih lincah dan daya tahan tubuhnya kuat. Daun pepaya memiliki khasiat untuk mengatasi masalah kesehatan kulit dan mampu meredakan nyeri

Cabai Merah – Makanan favorit jangkrik liar untuk mengusir parasit

Mungkin terdengar sedikit aneh, tapi kadangkala jangkrik liar memang memakan cabai merah pada keadaan tertentu.

Cabai merah yang masih segar bermanfaat untuk mengusir parasit dan melancarkan pernapasan pada hewan. Kurang diketahui manfaat langsung kepada jangkrik. Namun untuk predator jangkrik yaitu bangsa burung, hal ini akan membuat kicauan burung terdengar lebih merdu.

Jagung Manis Muda – Makanan kesukaan jangkrik liar alami

Makanan favorit jangkrik liar satu ini bukan dari bansa daun, tetapi biji-bijian. Namun biji dari jagung manis muda masih tergolong empuk dan bisa dengan mudah dimakan oleh jangkrik liar.

Kandungan dari jagung manis adalah tinggi asam folat dan vitamin B12, serta vitamin A yang membantu menangani masalah pencernaan.

Jangkrik liar yang mengkonsumsi jagung manis cenderung memiliki badan yang gemuk berkat nafsu makan yang menjadi lebih ganas.

Daun Cabai – Makanan kesukaan jangkrik liar yang mudah diperoleh

Daun cabai akan sangat baik apabila dikonsumsi oleh jangkrik. Kandungan senyawa dalam daun cabai bermanfaat untuk mengobati penyakit pada hewan terutama jangkrik ini. Selain itu juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada sehingga jangkrik semakin adaptif terhadap lingkungan.

Daun Sawi – Makanan kesukaan jangkrik liar yang banyak dibeli para peternak

Makanan yang disukai jangkrik liar berikutnya adalah daun sawi. Baik sawi hijau maupun sawi putih, keduanya sangat digemari oleh jangkrik liar.

Namun umumnya sawi hijau lebih menarik perhatian jangkrik ketimbang jenis sawi lain.  Jika Anda memiliki tanaman sawi hijau di sekitar rumah, tunggu saja, pasti akan ada jangkrik yang datang dan mengeluarkan bunyi khas di malam hari.

Batang Pisang – Makanan favorit jangkrik liar di peternakan

Makanan favorit jangkrik liar yang terakhir adalah gedebok pisang. Batang pisang atau lebih sering disebut gedebok adalah jenis makanan yang sangat disenangi oleh jangkrik di peternakan.

Gedebog yang paling disukai jangkrik adalah yang masih segar dan belum terlihat tanda kebusukan. Bukan hanya jangkrik peternakan, namun memang sifat asli dari jangkrik adalah menyukai gedebok pisang sebagai makanan.

Itulah rangkuman makanan kesukaan jangkrik liar yang telah disajikan secara lengkap. Ternyata makanan jangkrik bukan hanya terbatas pada pisang dan gedebog, namun hampir semua jenis dedaunan disukai oleh jangkrik liar.

Rahasia Mancing ikan Patin liar di Alam

Membicarakan ikan patin atau ikan jambal sepertinya tidak ada habis-habisnya, bahkan sering jadi topik yang disukai para freshwater wild angler. Ikan patin liar adalah ikan patin dari jenis Pangasius djambal, yang secara alamiah terdapat pada 3 sungai besar di Jawa yaitu sungai Citarum, sungai Bengawan Solo, dan sungai Brantas. Sedangkan di waduk tentu patin hanya terdapat di waduk yang membendung 3 sungai besar di atas dan anak-anak sungai yang berhubungan dengannya seperti waduk Jatiluhur, Cirata, dan Saguling yang membendung sungai Citarum. Waduk Gajah Mungkur, Pondok dan Pacal yang membendung aliran sungai Bengawan Solo, serta waduk Karangkates dan Lahor yang membendung sungai Brantas.

Bila ada ikan patin terdapat di luar ke-3 sungai tersebut, kemungkinan adalah ikan introduksi atau ikan yang dimasukkan, bahkan ada juga ikan yang lolos dari karamba apung atau kolam-kolam pemeliharaan dan hidup liar di sungai/waduk. Ikan yang dimasukkan ini jenisnya berbeda dengan ikan jambal yang secara alami hidup di alam. Jenis ikan yang dibudidayakan di kolam-kolam pemancingan atau di kolam budidaya adalah ikan impor asal Thailand yaitu Pangasius sutjii dan Pangasius hypopthalmus. Memang membedakan jenis-jenis ikan patin sangat sulit bagi orang awan, seperti halnya kita membedakan beragam tanaman padi tentu akan terlihat sama saja, walau sebenarnya berbeda. *** Eko Budi Kuncoro

Ikan patin liar melimpah di sungai saat musim hujan di lokasi yang relatif dalam, sedangkan saat kemarau hanya terdapat di lubuk-lubuk yang secara historis memang merupakan rumah bagi ikan patin. Sangat lazim bahwa ikan patin saat musim kemarau hidup di lubuk-lubuk tertentu dan orang desa secara turun-temurun sudah memahaminya.

Saat musim hujan, ikan ini menyebar bermigrasi secara massal dari lubuk-lubuk tempat musim kemarau bersembunyi dan bergerak ke arah hilir. Pada saat inilah ikan ini terlihat dengan jelas populasinya melimpah, terbukti dengan banyaknya pancinger yang “panen” ikan ini. Lokasinya bisa di sembarang tempat, asalkan lebih dalam dibanding rata-rata kedalaman sungai. Kalau musim kemarau mancingnya di lubuk-lubuk konvensional yang memang secara historis ada ikan patinnya, sedangkan saat musim hujan maka wilayah mancingya bisa lebih luas. Saat musim hujan baik mancing siang dan malam hari peluangnya sama saja dalam menaikkan ikan jambal ke pinggir sungai, tetapi saat musim kemarau tiba, mancing malam lebih berpeluang menaikan ikan ini ke darat.

Umpan yang dipakai bisa beragam mulai dari cacing, pellet, roti tawar, adonan pellet (pellet yang resepnya seperti mancing di kolam pancingan). Cara mancingnya bisa dengan berpelampung atau dengan cara mancing dasar, karena ikan patin mempunyai sifat bentopelagik (hidup didasar sungai, tetapi secara periodik/berinterval menyembul ke atas permukaan).*** Eko Budi Kuncoro

Mancing ikan patin di waduk atau danau dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu mancing di rumpon alami, mancing di sekitar karamba dan mancing di pinggir waduk.

a. Mancing di Rumpon Alami

Rumpon alami di waduk maksudnya banyak bekas pohon tumbang yang hanyut saat waduk terisi air dari Hulu. Di bawah pohon tumbang menimbulkan suatu koloni ikan yang berdiam di sekitar barongan. Lokasi ini berkah bagi pancinger dan petaka bagi penjala, karena menjala di barongan berakibat jala rusak parah. Saat waduk surut rumpon terlihat dan akan hilang saat waduk berisi penuh air.

Mancing di lokasi ini hanya dapat dicapai dengan perahu, karena biasanya lokasinya terletak jauh dari pinggir waduk. Ukuran ikan biasanya seragam dan waktu feeding time biasanya pagi, sore dan malam hari. Saat malam biasanya saat yang mendebarkan karena ikan patin jumbo berukuran diatas 2 kg sering bereaksi terhadap umpan yang kita sodorkan. Metode mancing sebaiknya dengan cara berpelampung, dengan dimulai dari kedalaman 1 meter. Bila tidak ada sambutan dapat diturunkan lagi 2 meter, terus berinterval sampai mencapai dasar waduk. Pada kedalaman dimana mendapat sambaran maka kedalaman tersebut harus dikunci dan seterusnya pada kedalaman tersebut akan mendapatkan strike ikan bertubi-tubi.

Posisi ketinggian air berpengaruh terhadap persentase strike. Semakin dangkal justru semakin sering strike karena ikan yang berkumpul di sekitar rumpon alami lebih banyak populasinya dibanding saat air tinggi menutupi atau menenggelamkan rumpon alami. Saat air tinggi seperti itu biasanya ikan menyebar kemana-mana karena nutrisi sedang melimpah-limpahnya.

b. Mancing di sekitar karamba

Mancing di spot karamba adalah mancing di sekitar karamba, bukan di dalam karamba. Di bawah karamba berdiam berbagai jenis ikan memanfaatkan rantai makanan berupa sebagian pellet yang jatuh ke dasar. Karena pakan melimpah maka menjadi lokasi yang banyak dihuni beragam jenis ikan termasuk ikan patin. Bahkan ikan patin di bawah karamba berukuran besar-besar, 2-10 kg. Saya sudah beberapa kali membuktikannya dan hasilnya pasti membuat tidurpun masih bisa tersenyum. Cuma masalahnya untuk mendapat akses mancing di karamba justru lebih sulit dibanding mendapatkan strike ikan patin itu sendiri, karena kita harus kenal dekat dan dipercaya pemilik karamba. Kesimpulan saya beberapa kali mancing di karamba, mancing malam peluangnya bisa 2-3 kali dibanding mancing siang, dan ukuran ikanpun bisa dipastikan mancing malam kebih besar ukurannya. Metode mancing yang efektif adalah mancing dasar, karena ikan hanya berkutat disekitar bawah karamba, tidak pergi kemana-mana.

c. Mancing di Pinggir waduk

Mancing di pinggir waduk juga mempunyai peluang, walupun persentase strike ikan patin masih dibawah mancing di rumpon alami dan di sekitar karamba. Sebagai catatan bahwa hunting ikan patin di pinggir hanya mengandalkan ikan yang sedang berjalan/bergerak mencari makan, bukan rumah ikan seperti kedua spot di atas. Sehingga “gamblingnya” lebih terasa.

Ada beberapa trick untuk mencari ikan patin di pinggir. Mancinglah dilokasi yang memang sering dipancing, lokasi ini biasanya agak dalam, walau di pinggir waduk. Lokasi yang sering dipancing biasanya rame akan pancinger kapanpun, baik siang atau malam. Lokasi ini pastilah bertaburan beragam umpan pellet di dasar waduk, sehingga menimbulkan bau yang merangsang ikan patin untuk mendekat. Selain lokasi ini akan menjadi semacam lokasi “tetap” bagi ikan untuk kembali lagi dengan tujuan feeding.

Biasanya ikan patin yang tertangkap berukuran kecil, sekitar 200-300 gram, walaupun sesekali ada ikan besar juga yang terangkat naik. Mancing dasar adalah satu-satunya cara yang paling efektif, karena umpan harus dilempar jauh ke depan. Sedangkan dengan cara mancing berpelampung niscaya akan berulang-ulang kembali menepi ke pinggir, terkena angin dan ombak sehingga menjauh dari target yang akan dibidik.***Eko Budi Kuncoro

Beruang adalah mamalia raksasa yang sangat cerdas dari keluarga Ursidae. Mereka bisa hidup hingga 25 tahun di alam liar dan 50 tahun di penangkaran.

Selain tubuh besar, beruang juga memiliki kaki kekar, telinga bulat kecil, moncong panjang, kuku pendek, rambut lebat, dan cakar plantigrade. Beruang memiliki ukuran dan berat yang bervariasi, bergantung pada spesies, lokasi geografis, dan jenis makanan yang mereka konsumsi. Mengingat fiturnya yang luar bisa, tak mengherankan beruang memiliki predikat sebagai predator puncak.

Meskipun begitu, bukan berarti beruang sama sekali tidak memiliki predator. Terkadang, beruang menjadi santapan hewan lainnya di alam liar. Kendati beruang umumnya bukan merupakan mangsa utama para hewan, tetapi beruang yang lemah dan anak beruang terkadang menjadi santapan hewan lain jika ada kesempatan. Kali ini, kita akan membahas beberapa hewan yang menjadi predator beruang.

Beruang dan harimau biasanya tidak menempati habitat yang sama. Namun, jika terjadi pertarungan antara keduanya, harimau bisa lebih berbahaya bagi beruang.

Harimau adalah kucing besar yang paling tersembunyi. Mereka biasanya berburu mangsa dengan cara memantaunya dari tempat persembunyian, menyergap, bergerak pada saat yang paling tidak terduga, dan menyerang mangsanya dari posisi yang paling menguntungkan. Dijelaskan A-Z Animals, harimau akan  berhasil membunuh seekor beruang jika mereka menyerang dari belakang dan menggigit beruang tersebut dengan giginya yang panjang dan tipis. Beruang yang tergigit akan mengalami pendarahan hebat hingga mati.

Meskipun masih belum jelas apakah serigala aktif memburu beruang dan memakannya atau tidak, bulu beruang telah beberapa kali ditemukan ada di dalam kotoran serigala, dikutip dari Beyond The Treat. Agak tidak masuk akal rasanya memikirkan bahwa serigala mampu memangsa beruang. Meskipun begitu, serigala cenderung berburu dalam kelompok dengan ukuran rata-rata enam individu. Dengan demikian, masuk akal jika sekelompok serigala mampu mengalahkan seekor beruang yang berukuran sangat besar. Juga, tidak sulit bagi seekor serigala dewasa memakan anak beruang yang belum mampu melindungi dirinya.

Coyote lebih merupakan hewan pemakan bangkai daripada predator aktif. Diterangkan Fauna Facts, mereka lebih suka memakan hewan yang sudah mati atau mengais sisa-sisa makanan hewan lain. Akan tetapi, kadang-kadang coyote juga aktif berburu sendiri. Mereka akan fokus menangkap hewan kecil seperti kelinci, hewan pengerat, dan bahkan rusa.

Terkadang, sekelompok coyote menyerang anak beruang, tapi itu hanya mungkin terjadi jika ada beberapa coyote yang menyerang secara bersamaan. Namun, seekor coyote dewasa hanya akan memakan beruang jika ia sudah terluka parah atau mati.

Baca Juga: 5 Hewan Endemik Kepulauan Galapagos, Ada Hewan Tertua di Daratan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Percaya atau tidak, beruang adalah salah satu predator utama beruang lainnya. Diterangkan Beyond The Threat, kekerasan beruang vs beruang ini terjadi karena dua alasan:

Pertama-tama, anak beruang mudah dimangsa beruang lainnya. Ini karena anak beruang berukuran kecil dan lemah, sehingga mereka cukup mudah diakses, kecuali induk mereka sangat protektif. Beruang jantan diketahui memakan anak beruang yang bukan miliknya. Selain itu, induk beruang mungkin memakan anaknya jika makanan langka dan mereka hampir mati. Kasus ini cukup umum terjadi pada beruang grizzly dan beruang kutub.

Alasan kedua adalah saat beruang dewasa dari spesies berbeda saling bertarung. Beruang grizzly, terkadang membunuh dan memakan beruang hitam, yang mungkin beratnya hanya setengah beruang grizzly. Beruang hitam dan beruang grizzly juga memiliki habitat yang paling banyak tumpang tindih, sehingga terkadang terjadi persaingan antara keduanya untuk mendapatkan makanan.

Cougar memiliki cakar, taring, dan gigi tajam yang memungkinkan mereka mengambil, menggigit, dan mencabik-cabik anak beruang.  Diterangkan A-Z Animals, anggota keluarga Felinae ini berburu sambil mencari anak beruang tersesat yang luput dari pengawasan induknya.

Fisiknya yang cukup ramping membuat cougar lincah dan ringan untuk berburu bayi beruang. Cougar biasanya melancarkan serangan mendadak dengan memantau dan menyergap mangsanya sama seperti yang biasanya dilakukan harimau.

Daun Kangkung – Makanan kesukaan jangkrik liar saat musim kawin

Jenis tumbuhan kangkung sering dikerubungi oleh jangkrik di alam liar. Mungkin ini adalah efek karena kangkung bisa memberikan dorongan birahi kepada hewan, jadi jangkrik akan lebih sering mengkonsumsi kangkung pada musim kawin sebagai bentuk adaptasi.

Daun Singkong Muda – Makanan kesukaan jangkrik liar yang mudah didapatkan

Daun singkong muda memiliki segudang manfaat apabila dikonsumsi oleh manusia, seperti meningkatkan kekebalan tubuh dan stamina. Mungkin hal ini menjadi dasar kenapa jangkrik sangat suka mengkonsumsi daun singkong muda di alam liar. What an interesting fact!

Krokot – Makanan kesukaan jangkrik liar yaitu sejenis rumput

Makanan kesukaan jangkrik liar yang pertama adalah krokot. Yaitu sejenis rumput yang hidup liar di areal persawahan utamanya daerah petang sawah.

Krokot memiliki warna daun hijau tuda di permukaan atas dan merah tua pada bagian bawah daunnya. Tanaman ini sering dianggap gulma oleh petani, namun jangkrik sangat menggemari tanaman ini sebagai makanan.